Skip to main content

Buruk, Baik?

Assalammualaikum hi semua.


Tengah aku sibuk bising kesulitan itu dan ini.
Aku sibuk mengurut aku ingin keluar dari gelombang-gelombang negatif ini.

Aku kerapkali berkata " aku penat untuk ada di tempat ini"

Tiba, hari ini aku sedar satu perkara.

Aku sebenarnya bertuah untuk berada di tempat ini.

Pada akhirnya aku tahu belang sorang per/ sorang.
Akhirnya aku tak terjebak dengan orang-orang yang memberi molekul molekul negatif dalam hidup aku. 
Akhirnya aku bina hidup aku sendiri dengan cara aku tersendiri. 

Aku ada circle tu, cuma sekarang ia makin kecil.

Allah mungkin sengaja, campak aku dalam situasi yang aku tak ingin. Well this is because when I asked something, Dia sambut dengan Sabr. Asna. Yas, I believe in Him that His plans is much better than mine.

Tak ku sangkal kan, hidup aku kebelakangan ini sibuk, Sibuk.

Balik lewat malam, letih.
Selain letih dengan dunia, letih dengan perangai manusia.
Sakit aku, aku ketepikan. Usaha keras aku demi mak ayah dan rakan-rakan yang mengenali. 

Ada emosi kecewa, dan amarah pada mereka yang kononnya megah dengan perancangan mereka, namun pada akhirnya tiada apa. Ada, aku ada amarah itu. 
Tapi untuk apa aku lontarkan ketidak puasan itu? Aku tak mahu jadi tin kosong seperti mereka. Berbalik aku mengadu pada si Dia untuk mudahkan segalanya. Alhamdulilah, sememangnya Allah itu adil. Ada kepayahan yang harus aku harungi, ada juga hadiah kesenangan yang Dia beri. 

Hi kawan-kawan, if you're having a hard battle of this life or even a hardship/difficulities now on, 

Beritahu Dia, untuk kuatkan hati kau supaya makin susah ia mendatang, makin kuat teguhan engkau pada si Dia. 

Sungguh aku tak cakap ini pada kau seorang, ini juga peringatan pada Diri aku yang seringkali alpa.
Biasalah, aku juga manusia. 

Dan pada akhirnya aku sedar...... Nasib baik adanya buruk itu, jadi aku kini berupaya mengasingkan hitam dan putih. 

Jangan takut untuk kenal yang buruk, kerna selepas itu percayalah yang baik pasti akan mendatang.


Comments

Hubby said…
MasyALLAH. Youre strong girl, my love. ☺❤
Asna Zukrina said…
Hey youre the one who said " nasib baik ada buruk so that you tahu mana satu yang baik?"

Popular posts from this blog

Menyakiti atau disakiti?

Hi . Dalam hidup ni siapa je tiada masa silam? Siapa yang tak pernah rasa sakit hati yang tak mampu diungkapkan. Aku percaya, setiap daripada kita pernah terluka dan lahirnya jiwa yang kuat dan luar biasa pabila cebisan-cebisan hati yang pecah itu mulai tumbuh semula untuk dicantumkan kembali. Walau hakikatnya ia tak pernah menjadi rupa asal lagi. Baru-baru ni aku balik kampung, jumpa makcik-makcik during raya. Biasalah kalau raya, semua orang berkumpul sekali. Ha, apa lagi. Gossip la, makcik-makcik bawang katakan. Well, tapi kali ini tak kosong. Bukan hal orang yang kami bicarakan, tapi hal sendiri. Perihal hidup yang tak mudah kau ingin hidupkan kembali. Dimana pabila kau jatuh, sejatuhnya tapi kau ingin bangun kembali. Moving on tu senang diperkatakan tapi pabila kau terikat dengan rasa sayang, maka kadang kau pun terjerat. Namun dalam perbualan itu, ada satu tips yang dikongsikan untuk pabila hati kau sedang berbolak-balik, gelisah, fikiran entah kemana. Maka teman dan diriku

Buntu.

Pernah ada satu jiwa yang buat diri aku yang sekeruhnya menjadi jernih, lalu keruh kembali? Malah lebih keruh dari sebelumnya.  Ada satu jiwa yang buat aku meronta hilang dia, bukan hilang sementara tapi hilang selama-lamanya dengan cara yang aku sendiri tidak jangka. Aku seolah dibentak jiwa, dirobek tanpa kata.  Sakitnya sampai hilang kata-kata.  Setiap kali dengar lagu-lagu yang aku mainkan sambil tulis setiap email pada diri dulu, sakitnya masih sama. Menariknya tentang atur cara dunia, entah kenapa tiba-tiba email aku hilang. Hilang semua seolah 2021 tak wujud dalam hidup aku. Hilang kenangan yang aku sesalkan? Mungkin dulu aku rasa ya, tapi lepas dah tahu semua, aku tidak seinchi pun ingin selak email tu kembali. Sudah lama sebenarnya aku tak cuba dengar playlist yang sama, dan malam ini, aku cuba. Well, I don't think I made it. Not yet, not yet! Walaupun lobang depresi tu aku tutup rapat-rapat 2 tahun ini aku siapa deny rasa yang tersisa? Tak sebenarnya aku nak buat macam ma

A letter to myself.

hi dear self. In this blog, I always expressing my (stuck-feeling) over someone. And now, is the time I am writing for myself. This is a reflection and a reminder for you, my soul. Dear self. I apologize for not putting you first, and putting them. Or I even prioritize them more than you. I apologize of letting them judge you. I apologize for letting you down and doing nothing. I apologize for not allowing myself to forgive you. I truly apologize to you, my dear. Forgive me. Forgive me for believing other's word more than your voice. Forgive me when someone said that's something wrong with you and I believe it. Forgive me cs I'm loving them more than loving you. Forgive me of non-stop hurting you all over again. I still remember when the day that you really feel so down, and you're still trying to find out, the reason of waking up back. And then, you did; I am proud. But still I never appreciate myself of being better. I forgot to praise to myself